Saturday 29 August 2015

makalah prinsip dasar ilmu sejarah



BAB I
PENDAHULUAN
A.              A.   Latar belakang
Anda pasti perna mendengar kata sejarah. Ketika mendengar kata tersebut. Apa ada dalam pikiran anda?pasti anda membanyakan kejadian atau peristiwa pada masa lalu. Pernakah anda pikirkan bahwa untuk mengunkap peristiwa pada masa lalu di perlukan cara atau metode yang digunakan untuk membangun satu kejadian  dengan kejadian lainnya secara utuh? Untuk menjawab pertanyaan-pertayaan tersebut, pada bab ini akan di uaraikan mengenai prinsip dasar ilmu sejarah.
Dalam bahasa inggris, kata ”sejarah” adalah history yang berarti masa lampau umat manusia, dari bahasa yunani historia yang artinya orang pandai. Dalam bahasa belanda, kata “sejarah” adalah geschiedenis yang berarti terjadi.
Adapun dalam bahasa jerman, kata “sejarah” adalah geschichte yang berarti sesuatu yang telah terjadi. Kedua kata itu dapat memberikan arti yang sesungguhnya tentang sejarah, yaitu sesuatu yang telah terjadi pda waktu lampau dalam kehidupan manusia. Dengan demikian, sejarah tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia dan bahkan berkembang sesuai dengan perkembanganya kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ketingkat yang lebih maju modern.

B.                B.  Rumus masalah
1.      Apakah pengertian sejarah?
2.      Bagamana kejadian masa lalu dalam sejarah?
3.      Bagaimana ilmu sejara dan ilmu sosial?

C.              C.   Tujuan
1.      Siswa dapat mengatahui pengertian sejarah.
2.      Siswa dapat mengatahui kejadian masa lalu dalam sejarah.
3.      Siswa dap;at mengataui ilmu sejarah dan ilmu sosial.

BAB II
PEMBAHASAN
A.                Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Sejarah
1.              Pengertian sejarah
Istilah’’sejarah’’berasal dari bahasa Arab,yaitu syajaratun yang berarti pohon. Menurut bahasa Arab, sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus berkembang dari tingkat yang sangat sederhana sampai tingkat yang lebih maju atau komleks.
Dalam bahasa inggris, kata ”sejarah” adalah history yang berarti masa lampau umat manusia, dari bahasa yunani historia yang artinya orang pandai. Dalam bahasa belanda, kata “sejarah” adalah geschiedenis yang berarti terjadi.
Adapun dalam bahasa jerman, kata “sejarah” adalah geschichte yang berarti sesuatu yang telah terjadi. Kedua kata itu dapat memberikan arti yang sesungguhnya tentang sejarah, yaitu sesuatu yang telah terjadi pda waktu lampau dalam kehidupan manusia. Dengan demikian, sejarah tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia dan bahkan berkembang sesuai dengan perkembanganya kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ketingkat yang lebih maju modern.
Sejarah terdiri atas tiga unsur penting.
a.              Kejadian Masa Lalu
Unsur penting pertama dari sejarah adalah kejadian masalalu yang terkait dengan masalah waktu. Waktu (time) merupakan salah satu konsep dasar sejarah, selain ruang (space), kegiatan manusia (human  activities), perubahan (change), dan kesinambungan (continuity). Waktu adalah sebuah konstruksi gagasan yang digunakan untuk memberi makna dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani.
b.             Metode yang Digunakan Oleh Sejarawan
Unsur penting kedua sejarah adalah metode yang digunakan oleh sejarawan untuk merekonstruksi masa lalu. Metode adalah cara atau prosedur dari kerja sejarawan untuk menyusun, menggambarkan, dan menuliskan kisah masa lalu berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh masa lalu.
Pemahaman seseorang sejarawan tentang masa lalu di pengaruhi oleh tersedianya sumber, bias pribadi, tujuan penulisan, masyarakat, waktu, dan tempat dia hidup, serta menyajikan tulisannya. Sejarawan belanda dengan sejarawan Indonesia akan mamiliki pandangan yang berbeda tentang  sejarah Indonesia. Misalnya, peristiwa berdirinya  Boedi Oetomo, sarekat islam, indische partij, dan PNI pada awal abat ke- 20, akan dilihat secara berbeda oleh sejarawan dari kedua Negara. Sejarawan Indonesia melihat lahinya organisasi itu sebagai awal tumbuhnya nasional lisme Indonesia, sedangkan sejarawan belanda melihatnya sebagai bentuk keberhasilan pemerinta hindia belanda dalam menjalankan politik etis bagi pribumi yaitu memajukan pendidikan.
Sejara sebagai kisah (history as a narrative) adalah cerita berupa narasi yang telah disusun dari memori atau ingatan, dan kesan atau tafsiran sejarawan terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau.
c.              Pernyataan para sejarahwan dalam bentuk lisan dan tulisan
2.              Sejarah sebagai peristiwa dan sejara sebagai kisah
Sejarah sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa lampau manusia yang benar-benar terjadi(histoire realita) sehingga hanya terjadi satu kali saja, yaitu pada saat kejadiannya sedang berlangsung. Peristiwa tersebut tidak mugkin terjadi lagi pada masa-masa sselanjutnya.
Sejarah sebagai kisah (histoire reite), dapat diartikan sebagai rekontruksi peristiwa masa lampau oleh manusia masa kini melalui berbagai fakta penafsiran. Sejarah sebagai kisah dapat dibaca dalam berbagai buku sejarah, majalah atau surat kabar, atau pun pada saat guru menjelaskan materi sejarah.
3.              Sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai seni
Sejarah adalah peristiwa masa lampau manusia, maka ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa mas lampau manusia. Sejarah sebagai ilmu sama dengan ilmu-ilmu lainnya
Sejarah sebagai ilmu mempunyai cirri-ciri sebagai berikut.
a.       Enpiris : di peroleh melalui penenmuan dan pengamatan yang di lakukan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ada mempunyai obyek yang sama, seperti disiplin ilmu lain, sejarah mempunyai obyek, yaitu obyek materialnya adalah manusia dan obyek formalnya adalah aktifitas manusia yang perta terjadi dalam suatu rentang waktu di masa lampau
b.      Teori : kaidah-kaidah pokok sebagai suatu ilmu, seperti teori challenge and respons, teori masuknya hindu.
c.       Metode : sejarah mempaunyai cara tersendiri dalam penenlitianya maupun penulisannya.
Maksud dari sejarah sebagai seni adalah ketika seorang sejarahwan menuliskan kembali peristiwa masa lampau tersebut dalam penulisan sejarah (historiografi). Seorang sejarawan memerlukan beberapa pemahaman seperti, layaknya seorang seniman. Ia menuliskan peristiwa masa lampau tersebut, yang kemudian di sajikan secara naratif dan imajinatif dengan menonjolkan unsure-unsur cerita, kisa, atau perang, tetapi tetap berpijak pada fakta-fakta yang ada.

B.          B.        Karateristik sejarah
1.             Hubungan ilmu sejarah dan ilmu-ilmu sosial
Sejarah sebagai ilmu, tentunya mempuyai keunikan tersendiri sehingga berbeda dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Konsep dalam ilmu sejarah meliputi: waktu (time), ruang (space), perubahan (change), aktifitas manusia (man), dan kesinambungan (continuity).
2.             Karateristik sejarah
Unsure terpenting dari sejarah adalah kejadian masa lalu. Oleh karenanya, yang menjadi konsep dasar asejarah adalah waktu (time), ruang (space), kegiatan manusia (human activities), perubahan (change), aktifitas manusia (man), dan kesinambungan (continuity).
Adapun karateristik dari mata pelajaran sejarah, diantaranya sebagai berikut.
a.       Sejarah terkait dengan peristiwa masa lampau.
b.      Sejara bersifat kronologi
c.       Dalam sejarah terdapat tiga unsur pokok, yaitu manusia, ruang dan waktu.
3.             Periodisasi dan kronologi sajarah
a.                    Periodisasi sejarah
Sejarah merupakan sebuah proses perjalan waktu yang sangat luas dan panjang areanya. Dalam rentang waktu itu lah, sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun dengan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusaia manusia yang sangat banyak. Mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan panjang secara rinci sangatlah susah.
Secara umum periodisasi sejarah Indonesia di kelompokkan menjadi beberapa sama, yaitu:
1.      Prasejarah (zaman batu dan zaman logam);
2.      Masuk dan berkembangnya pengaruh budaya india.
3.      Masuk berkembangnya islam.
4.      Zaman colonial.
5.      Zaman pendudukan jepang.
6.      Revolusi kemerdekaan.
7.      Masa orde lama.
8.      Masa orde baru
9.      Masa revormasi
b.                    Kronologi sejarah
Kronologi dalam sejarah adalah agar penyusunan berbagai peristiwa sejarah dalam periodisasi tertentu tidak tumpang tindi atau ranju dengan metode lainnya. Kronologi sejarah berart sesuai dengan urutan waktu kejadian dari peristiwa sejarah terseebut sehingga tidak berlangsung secara locat-loncat.
4.                          Jenis-jenis sejarah
Berdasarkan subyeknya, yaitu:
a.       Sejarah konvensional (sejarah lama atau OLD history)
Dalam sejarah konvensional, subjek yang menjadi kajian adalah kisa perkembangan kerajaan, Negara, pemimpin, raja (kaisar), para tokoh penting, dan aspek politik yang di sajikan secara kronologis
b.      Sejarah baru (new history)
Dalam sejarah baru, subjek yang menjadi kajian lebih luas meliputi berbagai golongan masyarakat (diluar istana dan birokrasi pemerintahan). Sejarah baru lebi beriorientasi kepada masalah, bukan pada peristiwa dan urutan kejadian.
5.                          Pernyataan para sejarawan dalam bentuk lisan dan tulisan
Unsur ketiga sejarah adalah peryataan para sejarawan dalam bentuk lisan dan tulisan.
6.                          Penyajian karya sejarawan
Karya sejarawan yang merupakan hasil penelitian sejarah di sajikan dalam bentuk penulisan sejarah atau historiografi. Terdapat tiga pendekatan besar dalam penulisan sejarah yaitu pendekatan liberal, pendekatan konflik,dan pendekatan dekonstruktivistik.
a.                     Pendekatan liberal
Pendekatan liberal yang digunakan oleh penulis buku teks sejarah berangkat dari pemikiran bahwa sejarah merupakan kisah perkembangan yang terus-menerus pada manusia secara individu dan kelompok; kisah perkembangan Negara dan penguasa Negara seperti raja atau preaiden di bidang politik,budaya,hokum, ekonomi dan teknologi. Pendekatan ini melihat bahwa proses sejarah merupakan keberlangsungan dari masa lalu ke masa kini dan masa yang akan datang.
Hal yang disajikan secara kronologis adalah kronik atau sejumlah catatan urutan kejadian atau waktu. Periodi sasi pembabakan dalam sejarah di lakukan ketika banyak peristiwa yang sejenis dalam kurun waktu tertentu. Periodisasi dilakukan, terutama dalam sejarah bangsa-bangsa dan Negara. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang sejumlah tahun, windu, atau abad dalam satu periodi.
Dalam sejarah Indonesia, dikenalkan periodisasi sebagai berikut.
1)      Zaman hindu-budha
2)      Zaman kerajaan-kerajaan islam
3)      Zaman penjajahan belanda
4)      Zaman penjajahan jepang
5)      Zaman kemerdekaan
b.                    Pendekatan konflik
Pendekatan konflik berangkat dari teori marxis yang diperkenalkan oleh karl marx yang melihat bahwa masyarakat telah terstruktur dan terbagi atas kelas-kelas yang berada dalam posisi konflik. Sejarah sosial, sejarah petani, sejarah buruh, sejarah masalah-masalah sosial, dan sejarah perbanditan yang termasuk sejarah struktual.
c.                     Pendekatan dekonstruktivistik
Pendekatan dekonstruktivistik sangat berbeda dengan dua pendekatan sebelumnya. Pendekatan ini lebih menekankan pada wacana (discourse) dari pada atau struktur sosial. Wacana berkaitan dengan praktik atau tindakan manusia dalam menggunakan sistem lambang, seperti bahasa dalam kegiatan interaksi sehari-hari serta bagaimana system tersebut memungkinkan atau membatasi tindakan mereka. Wacana dapat terlihat dalam institusi formal, seperti wacana pemerintahan, hokum, ekonomi, dan system pendidikan. Contoh kelasik dari wacana informal dapat di lihat pada kelas sosial, ras, etnisitas, dan gender.
7.                          Guna Sejarah
Kegunaan sejarah terbagi menjadi tiga,yaitu sebagai pelajaran, inspiratif, dan kreatif.
a.      Guna Sjarah sebagai Pelajaran
melalui belajar dari sejarah, manusia dapat mengembangkan potensinya. Sebagai contoh, sala satu kesalahan bangsa Indonesia pada masa lampau iyalah adanya berbagai kemajemukan yang mudah sekali di manfaat kan dan diadu domba dengan politik “devide et impera” oleh bangsa barat. Oleh karena itu, generasi sesudahnya setelah belajar dari pengalaman generasi sebelumnya, berusaha untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
b.      Guna Sejarah Sebagai Inspiratif
Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca atau pendengarnya. Sebagai contoh, penyatuan nusantara dibawah pemerintahan kerajaan maja pahit member inspirasi bagi bangsa Indonesia. Contoh lain, misalnya seorang anak yang bercita-cita menjadi anggota TNI setelah sebelumnya terinspirasi oleh sosok pahlawan jendral sudirman.
c.       Guna sejarah sebagai rekreatif
Kegunaan sejara sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui gaya tulisan yang hidup dan komunikatif, beberapa sejarawan mampu menghipnotis pembaca. Pembaca terasa asik membaca buku tulisanya.

BAB III
PENUTUP
A.                Kesimpulan
Istilah’’sejarah’’berasal dari bahasa Arab,yaitu syajaratun yang berarti pohon. Menurut bahasa Arab, sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus berkembang dari tingkat yang sangat sederhana sampai tingkat yang lebih maju atau komleks.
Sejarah sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa lampau manusia yang benar-benar terjadi(histoire realita) sehingga hanya terjadi satu kali saja, yaitu pada saat kejadiannya sedang berlangsung. Peristiwa tersebut tidak mugkin terjadi lagi pada masa-masa sselanjutnya.
Sejarah merupakan sebuah proses perjalan waktu yang sangat luas dan panjang areanya. Dalam rentang waktu itu lah, sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun dengan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusaia manusia yang sangat banyak. Mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan panjang secara rinci sangatlah susah.

B.                 Saran
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Saran kami adalah agar semua anggota kelompok lain dapat menambahkan beberapa tanggapan bila ada jawaban kami yang kurang tepat. Dan diakhir persentasi ini diharapkan guru pembimbing dapat menambahkan kekurangan yang masih banyak kurang di dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Chau Ming. 1994. Mengenal beberapa aspek filsafat konfusianisme, taoisme, dan buddhisme, jilid III. Jakarta: sasana.
Coupe, sheena dan Berbara Scanlan. 1993. History  Begins: A Global History of The Ancient World. New York: Longman.
Dhofier, Zamakhsyari. 1985. Tradisi Pesantren: Studi tentang pandangan hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.

1 comments:

  1. The new 3D printing, titanium hip, and handcrafted
    3D printing is the process of printing 2020 ford ecosport titanium metal, clay, micro hair trimmer oil, acrylic and more. titanium strength The 3D printing process can be titanium alloy applied 4x8 sheet metal prices near me with an Arduino,

    ReplyDelete