BAB I
PENDAHULUAN
A. A.
Latar
belakang
Anda pasti perna
mendengar kata sejarah. Ketika mendengar kata tersebut. Apa ada dalam pikiran
anda?pasti anda membanyakan kejadian atau peristiwa pada masa lalu. Pernakah
anda pikirkan bahwa untuk mengunkap peristiwa pada masa lalu di perlukan cara
atau metode yang digunakan untuk membangun satu kejadian dengan kejadian lainnya secara utuh? Untuk
menjawab pertanyaan-pertayaan tersebut, pada bab ini akan di uaraikan mengenai
prinsip dasar ilmu sejarah.
Dalam bahasa
inggris, kata ”sejarah” adalah history yang berarti masa lampau umat manusia,
dari bahasa yunani historia yang artinya orang pandai. Dalam bahasa belanda,
kata “sejarah” adalah geschiedenis yang
berarti terjadi.
Adapun dalam
bahasa jerman, kata “sejarah” adalah geschichte
yang berarti sesuatu yang telah terjadi. Kedua kata itu dapat memberikan
arti yang sesungguhnya tentang sejarah, yaitu sesuatu yang telah terjadi pda
waktu lampau dalam kehidupan manusia. Dengan demikian, sejarah tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan manusia dan bahkan berkembang sesuai dengan
perkembanganya kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ketingkat yang
lebih maju modern.
B. B.
Rumus
masalah
1. Apakah
pengertian sejarah?
2. Bagamana
kejadian masa lalu dalam sejarah?
3. Bagaimana
ilmu sejara dan ilmu sosial?
C. C.
Tujuan
1. Siswa
dapat mengatahui pengertian sejarah.
2. Siswa
dapat mengatahui kejadian masa lalu dalam sejarah.
3. Siswa
dap;at mengataui ilmu sejarah dan ilmu sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan Ruang Lingkup Ilmu Sejarah
1.
Pengertian
sejarah
Istilah’’sejarah’’berasal
dari bahasa Arab,yaitu syajaratun yang berarti pohon. Menurut bahasa Arab,
sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus berkembang dari tingkat
yang sangat sederhana sampai tingkat yang lebih maju atau komleks.
Dalam bahasa
inggris, kata ”sejarah” adalah history yang berarti masa lampau umat manusia,
dari bahasa yunani historia yang artinya orang pandai. Dalam bahasa belanda,
kata “sejarah” adalah geschiedenis yang
berarti terjadi.
Adapun dalam
bahasa jerman, kata “sejarah” adalah geschichte
yang berarti sesuatu yang telah terjadi. Kedua kata itu dapat memberikan
arti yang sesungguhnya tentang sejarah, yaitu sesuatu yang telah terjadi pda
waktu lampau dalam kehidupan manusia. Dengan demikian, sejarah tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan manusia dan bahkan berkembang sesuai dengan
perkembanganya kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ketingkat yang
lebih maju modern.
Sejarah
terdiri atas tiga unsur penting.
a.
Kejadian Masa Lalu
Unsur penting pertama
dari sejarah adalah kejadian masalalu yang terkait dengan masalah waktu. Waktu (time)
merupakan salah satu konsep dasar sejarah, selain ruang (space), kegiatan
manusia (human activities), perubahan
(change), dan kesinambungan (continuity). Waktu adalah sebuah konstruksi
gagasan yang digunakan untuk memberi makna dalam kehidupan dunia yang sedang
dijalani.
b.
Metode yang Digunakan Oleh Sejarawan
Unsur penting kedua
sejarah adalah metode yang digunakan oleh sejarawan untuk merekonstruksi masa
lalu. Metode adalah cara atau prosedur dari kerja sejarawan untuk menyusun,
menggambarkan, dan menuliskan kisah masa lalu berdasarkan jejak-jejak yang
ditinggalkan oleh masa lalu.
Pemahaman
seseorang sejarawan tentang masa lalu di pengaruhi oleh tersedianya sumber,
bias pribadi, tujuan penulisan, masyarakat, waktu, dan tempat dia hidup, serta
menyajikan tulisannya. Sejarawan belanda dengan sejarawan Indonesia akan
mamiliki pandangan yang berbeda tentang
sejarah Indonesia. Misalnya, peristiwa berdirinya Boedi Oetomo, sarekat islam, indische partij,
dan PNI pada awal abat ke- 20, akan dilihat secara berbeda oleh sejarawan dari
kedua Negara. Sejarawan Indonesia melihat lahinya organisasi itu sebagai awal
tumbuhnya nasional lisme Indonesia, sedangkan sejarawan belanda melihatnya
sebagai bentuk keberhasilan pemerinta hindia belanda dalam menjalankan politik
etis bagi pribumi yaitu memajukan pendidikan.
Sejara
sebagai kisah (history as a narrative) adalah cerita berupa narasi yang telah
disusun dari memori atau ingatan, dan kesan atau tafsiran sejarawan terhadap
kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau.
c.
Pernyataan para sejarahwan dalam bentuk
lisan dan tulisan
2.
Sejarah
sebagai peristiwa dan sejara sebagai kisah
Sejarah
sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa lampau manusia yang
benar-benar terjadi(histoire realita) sehingga hanya terjadi satu kali saja,
yaitu pada saat kejadiannya sedang berlangsung. Peristiwa tersebut tidak mugkin
terjadi lagi pada masa-masa sselanjutnya.
Sejarah
sebagai kisah (histoire reite), dapat diartikan sebagai rekontruksi peristiwa
masa lampau oleh manusia masa kini melalui berbagai fakta penafsiran. Sejarah
sebagai kisah dapat dibaca dalam berbagai buku sejarah, majalah atau surat
kabar, atau pun pada saat guru menjelaskan materi sejarah.
3.
Sejarah
sebagai ilmu dan sejarah sebagai seni
Sejarah
adalah peristiwa masa lampau manusia, maka ilmu sejarah adalah ilmu yang
mempelajari peristiwa mas lampau manusia. Sejarah sebagai ilmu sama dengan
ilmu-ilmu lainnya
Sejarah sebagai ilmu mempunyai
cirri-ciri sebagai berikut.
a.
Enpiris
: di peroleh melalui penenmuan dan pengamatan yang di lakukan berdasarkan
fakta-fakta sejarah yang ada mempunyai obyek yang sama, seperti disiplin ilmu
lain, sejarah mempunyai obyek, yaitu obyek materialnya adalah manusia dan obyek
formalnya adalah aktifitas manusia yang perta terjadi dalam suatu rentang waktu
di masa lampau
b.
Teori
: kaidah-kaidah pokok sebagai suatu ilmu, seperti teori challenge and respons, teori masuknya hindu.
c.
Metode
: sejarah mempaunyai cara tersendiri dalam penenlitianya maupun penulisannya.
Maksud
dari sejarah sebagai seni adalah ketika seorang sejarahwan menuliskan kembali
peristiwa masa lampau tersebut dalam penulisan sejarah (historiografi). Seorang
sejarawan memerlukan beberapa pemahaman seperti, layaknya seorang seniman. Ia
menuliskan peristiwa masa lampau tersebut, yang kemudian di sajikan secara
naratif dan imajinatif dengan menonjolkan unsure-unsur cerita, kisa, atau
perang, tetapi tetap berpijak pada fakta-fakta yang ada.
B. B.
Karateristik
sejarah
1.
Hubungan
ilmu sejarah dan ilmu-ilmu sosial
Sejarah
sebagai ilmu, tentunya mempuyai keunikan tersendiri sehingga berbeda dengan
ilmu-ilmu sosial lainnya. Konsep dalam ilmu sejarah meliputi: waktu (time),
ruang (space), perubahan (change), aktifitas manusia (man), dan kesinambungan
(continuity).
2.
Karateristik
sejarah
Unsure
terpenting dari sejarah adalah kejadian masa lalu. Oleh karenanya, yang menjadi
konsep dasar asejarah adalah waktu (time), ruang (space), kegiatan manusia
(human activities), perubahan (change), aktifitas manusia (man), dan
kesinambungan (continuity).
Adapun
karateristik dari mata pelajaran sejarah, diantaranya sebagai berikut.
a. Sejarah
terkait dengan peristiwa masa lampau.
b. Sejara
bersifat kronologi
c. Dalam
sejarah terdapat tiga unsur pokok, yaitu manusia, ruang dan waktu.
3.
Periodisasi
dan kronologi sajarah
a.
Periodisasi
sejarah
Sejarah
merupakan sebuah proses perjalan waktu yang sangat luas dan panjang areanya.
Dalam rentang waktu itu lah, sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun
dengan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusaia manusia yang sangat
banyak. Mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan panjang secara rinci
sangatlah susah.
Secara
umum periodisasi sejarah Indonesia di kelompokkan menjadi beberapa sama, yaitu:
1. Prasejarah
(zaman batu dan zaman logam);
2. Masuk
dan berkembangnya pengaruh budaya india.
3. Masuk
berkembangnya islam.
4. Zaman
colonial.
5. Zaman
pendudukan jepang.
6. Revolusi
kemerdekaan.
7. Masa
orde lama.
8. Masa
orde baru
9. Masa
revormasi
b.
Kronologi
sejarah
Kronologi
dalam sejarah adalah agar penyusunan berbagai peristiwa sejarah dalam
periodisasi tertentu tidak tumpang tindi atau ranju dengan metode lainnya.
Kronologi sejarah berart sesuai dengan urutan waktu kejadian dari peristiwa
sejarah terseebut sehingga tidak berlangsung secara locat-loncat.
4.
Jenis-jenis
sejarah
Berdasarkan subyeknya,
yaitu:
a. Sejarah
konvensional (sejarah lama atau OLD history)
Dalam sejarah
konvensional, subjek yang menjadi kajian adalah kisa perkembangan kerajaan,
Negara, pemimpin, raja (kaisar), para tokoh penting, dan aspek politik yang di
sajikan secara kronologis
b. Sejarah
baru (new history)
Dalam sejarah baru,
subjek yang menjadi kajian lebih luas meliputi berbagai golongan masyarakat
(diluar istana dan birokrasi pemerintahan). Sejarah baru lebi beriorientasi
kepada masalah, bukan pada peristiwa dan urutan kejadian.
5.
Pernyataan
para sejarawan dalam bentuk lisan dan tulisan
Unsur
ketiga sejarah adalah peryataan para sejarawan dalam bentuk lisan dan tulisan.
6.
Penyajian
karya sejarawan
Karya
sejarawan yang merupakan hasil penelitian sejarah di sajikan dalam bentuk
penulisan sejarah atau historiografi. Terdapat tiga pendekatan besar dalam
penulisan sejarah yaitu pendekatan liberal, pendekatan konflik,dan pendekatan
dekonstruktivistik.
a.
Pendekatan
liberal
Pendekatan
liberal yang digunakan oleh penulis buku teks sejarah berangkat dari pemikiran
bahwa sejarah merupakan kisah perkembangan yang terus-menerus pada manusia
secara individu dan kelompok; kisah perkembangan Negara dan penguasa Negara
seperti raja atau preaiden di bidang politik,budaya,hokum, ekonomi dan
teknologi. Pendekatan ini melihat bahwa proses sejarah merupakan
keberlangsungan dari masa lalu ke masa kini dan masa yang akan datang.
Hal
yang disajikan secara kronologis adalah kronik atau sejumlah catatan urutan kejadian
atau waktu. Periodi sasi pembabakan dalam sejarah di lakukan ketika banyak
peristiwa yang sejenis dalam kurun waktu tertentu. Periodisasi dilakukan,
terutama dalam sejarah bangsa-bangsa dan Negara. Tidak ada ketentuan yang pasti
tentang sejumlah tahun, windu, atau abad dalam satu periodi.
Dalam
sejarah Indonesia, dikenalkan periodisasi sebagai berikut.
1)
Zaman hindu-budha
2)
Zaman kerajaan-kerajaan islam
3)
Zaman penjajahan belanda
4)
Zaman penjajahan jepang
5)
Zaman kemerdekaan
b.
Pendekatan
konflik
Pendekatan
konflik berangkat dari teori marxis
yang diperkenalkan oleh karl marx
yang melihat bahwa masyarakat telah terstruktur dan terbagi atas kelas-kelas
yang berada dalam posisi konflik. Sejarah sosial, sejarah petani, sejarah
buruh, sejarah masalah-masalah sosial, dan sejarah perbanditan yang termasuk
sejarah struktual.
c.
Pendekatan
dekonstruktivistik
Pendekatan
dekonstruktivistik sangat berbeda dengan dua pendekatan sebelumnya. Pendekatan
ini lebih menekankan pada wacana (discourse) dari pada atau struktur sosial.
Wacana berkaitan dengan praktik atau tindakan manusia dalam menggunakan sistem
lambang, seperti bahasa dalam kegiatan interaksi sehari-hari serta bagaimana
system tersebut memungkinkan atau membatasi tindakan mereka. Wacana dapat
terlihat dalam institusi formal, seperti wacana pemerintahan, hokum, ekonomi,
dan system pendidikan. Contoh kelasik dari wacana informal dapat di lihat pada
kelas sosial, ras, etnisitas, dan gender.
7.
Guna
Sejarah
Kegunaan
sejarah terbagi menjadi tiga,yaitu sebagai pelajaran, inspiratif, dan kreatif.
a. Guna Sjarah sebagai Pelajaran
melalui
belajar dari sejarah, manusia dapat mengembangkan potensinya. Sebagai contoh,
sala satu kesalahan bangsa Indonesia pada masa lampau iyalah adanya berbagai
kemajemukan yang mudah sekali di manfaat kan dan diadu domba dengan politik “devide et impera” oleh bangsa barat.
Oleh karena itu, generasi sesudahnya setelah belajar dari pengalaman generasi
sebelumnya, berusaha untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Guna Sejarah Sebagai Inspiratif
Berbagai
kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca atau pendengarnya.
Sebagai contoh, penyatuan nusantara dibawah pemerintahan kerajaan maja pahit
member inspirasi bagi bangsa Indonesia. Contoh lain, misalnya seorang anak yang
bercita-cita menjadi anggota TNI setelah sebelumnya terinspirasi oleh sosok
pahlawan jendral sudirman.
c. Guna sejarah sebagai rekreatif
Kegunaan
sejara sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui gaya
tulisan yang hidup dan komunikatif, beberapa sejarawan mampu menghipnotis
pembaca. Pembaca terasa asik membaca buku tulisanya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Istilah’’sejarah’’berasal
dari bahasa Arab,yaitu syajaratun yang berarti pohon. Menurut bahasa Arab,
sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus berkembang dari tingkat
yang sangat sederhana sampai tingkat yang lebih maju atau komleks.
Sejarah
sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa lampau manusia yang
benar-benar terjadi(histoire realita) sehingga hanya terjadi satu kali saja,
yaitu pada saat kejadiannya sedang berlangsung. Peristiwa tersebut tidak mugkin
terjadi lagi pada masa-masa sselanjutnya.
Sejarah
merupakan sebuah proses perjalan waktu yang sangat luas dan panjang areanya.
Dalam rentang waktu itu lah, sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun
dengan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusaia manusia yang sangat
banyak. Mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan panjang secara rinci
sangatlah susah.
B.
Saran
Dalam makalah ini masih
banyak kekurangan. Saran kami adalah agar semua anggota kelompok lain dapat
menambahkan beberapa tanggapan bila ada jawaban kami yang kurang tepat. Dan
diakhir persentasi ini diharapkan guru pembimbing dapat menambahkan kekurangan yang masih
banyak kurang di dalam makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Chau
Ming. 1994. Mengenal beberapa aspek filsafat konfusianisme, taoisme, dan buddhisme,
jilid III. Jakarta: sasana.
Coupe,
sheena dan Berbara Scanlan. 1993. History
Begins: A Global History of The Ancient World. New York: Longman.
Dhofier,
Zamakhsyari. 1985. Tradisi Pesantren: Studi tentang pandangan hidup Kyai.
Jakarta: LP3ES.
The new 3D printing, titanium hip, and handcrafted
ReplyDelete3D printing is the process of printing 2020 ford ecosport titanium metal, clay, micro hair trimmer oil, acrylic and more. titanium strength The 3D printing process can be titanium alloy applied 4x8 sheet metal prices near me with an Arduino,